ANALISIS TUJUAN HIDUP PERKAWINAN PASANGAN BEDA GEREJA DI SALAH SATU PAROKI DI KOTA AMBON

Mario Omyair

Abstract


Abstrak

Penelitian ini membahas kompleksitas perkawinan beda gereja, khususnya antara pasangan Katolik dan Protestan di salah satu paroki di Kota Ambon. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana pasangan-pasangan ini memahami dan menjalani tujuan perkawinan mereka di tengah perbedaan agama. Dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pasangan, tetangga, dan pemimpin agama. Studi ini menemukan adanya kekuatan dan tantangan dalam perkawinan semacam ini. Kekuatan yang ditemukan meliputi komunikasi yang efektif, toleransi, dan saling menghormati, yang memungkinkan pasangan untuk membangun rumah tangga yang harmonis meskipun memiliki keyakinan agama yang berbeda. Namun, tantangan muncul dari kurangnya pemahaman tentang makna religius perkawinan dan ketidakpatuhan yang konsisten terhadap praktik keagamaan, terutama dalam hal pendidikan anak dalam iman Katolik. Temuan ini menunjukkan pentingnya konseling pra-nikah yang tepat dan dukungan berkelanjutan dari gereja dan komunitas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pasangan beda agama dapat berhasil mengatasi tantangan dalam perkawinan mereka dengan dukungan yang tepat, sehingga mencapai kehidupan keluarga yang stabil dan memuaskan.

Abstract

This research addresses the complexities of interfaith marriages, particularly between Catholic and Protestant partners in a parish in Ambon City. The primary focus is on how these couples understand and live out the purpose of their marriage amidst religious differences. Using a qualitative approach, data was collected through in-depth interviews with the couples, their neighbors, and religious leaders. The study reveals both strengths and challenges in such marriages. Strengths include effective communication, tolerance, and mutual respect, which allow couples to build harmonious households despite differing religious beliefs. However, challenges arise from inadequate understanding of the religious significance of marriage and inconsistent adherence to religious practices, particularly concerning the upbringing of children in the Catholic faith. The findings suggest the importance of proper pre-marital counselling and continuous support from both the church and the community. The study concludes that interfaith couples can successfully navigate the challenges of their marriage with the right support, leading to stable and fulfilling family lives.

 


Keywords


Kata Kunci: Perkawinan beda gereja; Katolik; Protestan; Toleransi; Harmonis

Full Text:

PDF

References


Ali, Daud. Hukum Islam dan Peradilan Agama, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002.

Bradford, Wilcox. (2004) Soft Patriarchs, New Men: How Christianity Shapes Fathers and Husbands. Chicago: University of Chicago Press

Eoh. O.S., Perkawinan Antara Agama dalam Teori dan Praktek, cet. Ke-1. Jakarta : pt. Raja Grafindo, 1996.

Go, Piet. Hukum Perkawinan Gereja Katolik. Malang: Dioma, 2003.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan. Diunduh pada hari senin 9 Novomber 2021. Pkl 08.00 WIT.

https://kbbi.web.id/dampak. Diunduh pada hari senin 9 Nov. Pkl 08.00 WIT.

https://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=3720. Diambil pada: Kamis, 12 November 2020.

Kartosiswojo, V. Ius Matrimoniale.

Lawyer, Michael G. Marriage and Sacrament: a theology of Christian Marriage, USA: Litturgycal Press, 1993.

Lerebulan, Aloysius. Keluarga Kristiani “Antara Idealisme dan Tantangan”. Yogyakarta: Kanisius, 2016.

Orsy, Ladislas. Marriage in Canon Law; Texts and Comments. Reflection and Question Dublin: Dominican Publications, 1998.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Hukum Perkawinan Di Indonesia. Bandung : Fokus Media 2006.




DOI: https://doi.org/10.47025/fer.v9i1.133

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This Journal Fides et Ratio is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.