Konsep Fua Pah Masyarakat Dawan Sebagai Wujud Tertinggi Dalam Komparasi Dengan Pemikiran Mircea Eliade

Hendrique de Jesus

Abstract


Pada artikel ini, saya lebih memperhatikan atau fokus pada konsep Fuah Pah yang dianut oleh komunitas Dawan sebagai makhluk tertinggi dan sesuai dengan pemikiran Mircea Eliade. Masyarakat Dawan meyakini bahwa di Fuah Pah terdapat tiga kepribadian yaitu Uis Neno, Uis Pah dan Uis Nitu. Metodologi yang digunakan atau digunakan adalah metode studi pustaka dan wawancara. Dalam metode perpustakaan, saya mencoba mencari referensi yang berkaitan dengan Fuah Pah pemikiran dan Mircea Eliade tentang “Yang Kudus” sedangkan metode wawancara yang dilakukan melalui telepon dengan subjek penelitian yakni dengan menggali dan memahami lebih dalam tentang konsep Fuah Pah yang mana memiliki tiga kepribadian. Dari hasil kolaborasi ini, saya menemukan bahwa ada keterkaitan antara apa yang dikemukakan oleh Mircea Eliade dengan apa yang diyakini oleh masyarakat Dawan sebagai bentuk tak kasat mata tertinggi, terwujud dalam simbol, diekspresikan dalam bahasa dan dicitrakan dalam ritual.

Kata Kunci: Fuah Pah, Hierofani, Simbol, Bahasa, Ritual

 

In this article, I pay more attention or focus to the concept of Fuah Pah which is belived by the Dawan community as the highest being and is compatible with the thoughts of Mircea Eliade. The Dawan community believes and believes that in Fuah Pah there are three personalities namely Uis Neno, Uis Pah and Uis Nitu. The Methodology used or used is literature study and interview methods. In the library method I try to look for reference relating to Fuah Pah and Mircea Eliade’s thoughts about “The Holy One” while the interview method conducted by telephone with the research subjects is to dig up and understand more deeply about the concept of Fuah Pah which has three personalities. From the result of this colaboration, I found that there was a connection between what was stated by Mircea Eliade and what was believed by the Dawan community as the highest invisible form, manifested in symbols, expressed in language and imaged in rituals.

Keywords: Fuah Pah, Hierofani, Symbols, Language, Rituals


Keywords


Fuah Pah, Hierofani, Symbols, Language, Rituals

Full Text:

PDF

References


Buku

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Cave, David. 1993. Mircea Eliade’s Vision for A New Humanisme. New York: Oxford University Press.

Eliade, Mircea. 2002. Sakral dan Profan (terj. Nuwanto). Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Lafu, Martinus, dkk. 2008. Ungkapan Tradisional Bahasa Meto Suku Atoni Pah Meto Kabupaten Timor Tengah Utara. Kupang: Gita Kaish.

Radam, Noerid Haloei. 2001. Religi orang bukit. Yogyakarta: Yayasan Semesta.

Sarmada, Donatus. 2011. Pengantar Ilmu Perbandingan Agama. Malang: STFT Widya Sasana.

Susanto, Harys. 1987. Mitos menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta : Kanisius.

Diktat

Riyanto, Armada, 2018. “Diktat Pancasila dan Demokrasi: Wacana Ideologis dan Filosofis”. Malang: STFT Widya Sasana.




DOI: https://doi.org/10.47025/fer.v6i1.54

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Creative Commons License

This Journal Fides et Ratio is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.